Pecahan, atau disebut fraksi adalah istilah dalam matematika yang terdiri dari pembilang dan penyebut. Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penyederhanaan pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam operasi aritmetika sehingga tidak menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang sama.
Kata pecahan berasal dari bahasa Latin “fractio” yang berarti memecahkan atau pecahan. Bangsa Mesir pada tahun 1800 SM menuliskan sistem bilangan berbasis 10 dengan hieroglip seperti yang ditulis berikut.
Berikut contoh penulisan simbol bilangan 276.
Silakan bagaimana menulis 3481 dalam hieroglip?
Bangsa mesir menulis pecahan dengan menuliskan 1 sebagai pembilang. Gambar mulut ditempatkan di atas bilangan sebagai bagian dari suatu pecahan. Misalkan seperti gambar berikut.
Bangsa Romawi kuno menyatakan pecahan sebagai suatu bagian dari keseluruhan dengan menggunakan kata-kata. Mereka menggunakan sebuah satuan berat yang disebut “as”. Salah satunya “as” yang digunakan adalah 12 uncia, sehingga pecahan merupakan seperduabelas. Contoh lainnya adalah:
Bangsa Babylonia juga mengembangkan sistem bilangan pecahan yang tidak mudah dituliskan. Baru pada sekitar 500M bangsa India mengembangkan sistem bilangan yang disebut brahmi, yang memiliki sembilan simbol dan nol. Karena terjadi perdagangan dengan bagsa Arab, maka numerasinya tersebar hingga di Arab pada masa yang sama
Simbol berikut menyatakan bilangan-bilangan brahmi seperti yang dikenal sekarang.
Pecahan di India seperti yang kita gunakan hanya antara pembilang dan penyebut tidak dipisahkan garis. Perhatikan contoh berikut.
Bangsa Arab menggunakan garis yang mendatar atau menyilang untuk memisahkan pembilang dan penyebut seperti ¾ atau .
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar